Pages

Tuesday, September 1, 2015

Pendidikan Karakter Melalui Pembiasaan

‘Ala bisa karena biasa’ dan Practise makes perfect merupakan dua ungkapan dari dua bahasa yang berbeda tetapi memiliki nuansa makna yang mirip. Keduanya memiliki paradigma bahwa suatu tindakan akan teraplikasi dengan baik ketika tindakan itu dijadikan suatu kebiasaan. Kebiasaan akan menjadi hal yang baik ketika dipandu dan diarahkan dengan benar. Sekolah saat ini mengemban tugas mulia yaitu tidak hanya mendidik para muridnya hardskill tetapi juga softkill. Paradigma pembelajaran yang sebelumnya lebih menekankan pada apa yang perlu dipelajari murid telah beralih pada bagaimana belajar. Dalam kaitannya dengan pembelajaran karakter, khususnya karakter bangsa, pembiasaan merupakan cara yang dinilai efektif dan efisien bagi para murid. Dengan menerapkan pembiasaan yang dilihat dan ditiru dari sekolah, terutama para guru, murid akan langsung memahami dan menilai karakter yang baik dan benar. Guru merupakan agen perubahan dan dalam hal pembelajran karakter, guru terletak pada garis depan dan oleh karenanya guru diharapkan dapat menjadi role model bagi para muridnya. pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal mana yang baik sehingga peserta didik menjadi paham (kognitif) tentang mana yang benar dan salah, mampu merasakan (afektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya (psikomotor). Dengan kata lain, pendidikan karakter yang baik harus melibatkan bukan saja aspek “pengetahuan yang baik (moral knowing)”, akan tetapi jugloving good (moral feeling)”, dan “perilaku yang baik (moral action)”.

No comments:

Post a Comment